GAMBARAN UMUM PULAU BAWEAN
Pulau Bawean merupakan pulau kecil yang terletak di laut Jawa, kira-kira 2 mill laut dari Pulau Jaawa. Secara administrative, Pulau Bawean menjadi bagian wilayah Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur. Bawean terdiri dari dua kecamatan yaitu kecamatan Sangkapura dan kecamatan Tambak. Jumlah penduduknya sekitar 70.000 jiwa, kebanyakan memiliki mata pencaharian sebagai nelayan atau petani selain juga menjadi TKI di Malaysia dan Singapura. Etnis mayoritas penduduk Bawean adalah Suku Bawean, diikuti oleh Suku Jawa, Madura dan suku-suku lain misalnya Bugis dan Mandailing.
Bahasa sehari-hari masyarakat Bawean adalah bahasa Bawean. Bukan bahasa Madura seperti yg dipahami oleh orang luar Bawean selama ini. Bangsa Madura sendiri adalah bangsa pendatang di kepulauan Bawean. Di Malaysia dan Singapura, penyebutan suku ini berubah menjadi Boyan. Mereka menyebut diri mereka orang Boyan, maksudnya orang Bawean.
Kata Bawean berasal dari bahasa Sansekerta, yang berarti ada sinar matahari. Menurut legenda, sekitar tahun 1350, sekelompok pelaut dari Kerajaan Majapahit terjebak badai di Laut Jawa dan akhirnya terdampar di Pulau Bawean pada saat matahari terbit. Awal abad ke-16, agama Islam masuk ke Bawean yang dibawa oleh Maulana Umar Mas'ud. Makamnya hingga kini tetap menjadi tujuan wisata religius dari lokal maupun dari luar Bawean. Makam Umar Mas'ud berada di wilayah Sangkapura yang terletak di pantai selatan pulau tersebut. Sedang di pantai utara, tepatnya di desa Diponggo ada kuburan seorang ulama wanita penyebar Islam di daerah itu, namanya Waliyah Zainab.
Diameter pulau Bawean kira-kira 12 kilometer dan jalan yang melingkari pulau ini kira-kira panjangnya 70km dan bisa ditempuh dalam waktu 1-2 jam. Bawean memiliki obyek pariwisata yang cukup menawan, terutama pantai-pantainya. Ada juga sebuah danau yang terletak tepat di tengah-tengah pulau bernama Danau Kastoba. Beberapa pulau kecil ("gili") juga tidak kalah menarik untuk dikunjungi. Mayoritas penduduk Bawean beragama Islam, sedangkan penduduk non-Muslim biasanya adalah para pendatang. Yang khas dari Bawean adalah batu onyx. Sejenis batu marmer. Batu ini dijadikan hiasan dan juga lantai. Selain itu juga ada "buah merah". Ini berbeda dengan buah merah asli papua. Bentuknya bulat seperti apel. Namun ada yang seperti ini di Magetan tapi warnanya agak kuning.
Di Bawean terdapat spesies rusa yang hanya ditemukan (endemik) di Bawean, yaitu Axis kuhli. Selain itu di Pulau Bawean juga ditanam manggis, salak, buah merah, dan durian untuk konsumsi lokal. Puluhan spesies ikan laut juga terdapat di pantai pulau ini
1. AIR PANAS Obyek wisata Air Panas terletak di desa Sawah Mulya Kecamatan Sangkapura. Akses ke lokasi sumber air panas cukup mudah, karena lokasinya sangat dekat dengan Alun-Alun Sangkapura. Dilokasi ini terdapat beberapa sumber air panas, pengunjung bisa langsung menikmati sumber air panas alami hanya sekedar mencuci muka atau mandi. Sumber Air Panas ini ramai dikunjungi masyarakat lokal pada pagi dan sore hari. Pelancong dari luar Bawean juga sangat ramai mengunjungi dan menikmati sumber air panas alami. | |
2. PANTAI MAYANGKARA Pantai Mayangkara merupakan obyek wisata pantai yang dinikmati pelancong. Saat ini pantai Mayangkara mempunyai posisi yang setrategis, selain dekat dengan wisata religius Waliyah Zainab lokasi pantai Mayangkara juga sangat dekat dengan Lapangan Pesawat (Desa Tajungori). Hamparan pasir putih yang menghiasi bibir pantai dan ombak yang tidak terlalu besar (pantai utara) menjadi daya tarik sendiri bagi pengunjung. | |
3. PANTAI PASIR PUTIH Obyek wisata Pantai Pasir Putih tergolong ramai dikunjungi pengunjung. Selain pasir pantai yang begitu putih dan bersih, di pantai ini merupakan satu-satunya lokasi pengembangan tanaman mangrove di Bawean untuk melindungi pantai dari abrasi. Jadi pantai ini terlihat sejuk oleh tanaman mangrove. | |
4. RUMAH MAKAN TERAPUNG Rumah Makan Terapung terletak di bibir pantai desa Diponggo (dekat gang masuk Makam Waliyah Zainab). Daya tarik rumah makan ini tentunya letak bangunan yang terapung di atas air laut. Menu yang disajikan juga cukup beragam yang menarik minat penggunjung untuk makan, tentunya ada menu-menu khas Bawean. | |
5. AIR TERJUN LACCAR Obyek wisata Air Terjun Laccar terletak di desa Daun Kecamatan Sangkapura. Akses ke lokasi air terjun cukup mudah karena fasilitas jalan dari desa Daun ke dusun Laccar sudah beraspal. Jarak air terjun dari desa Daun luar sekitar satu kilo meter. Air Terjun ini merupakan air terjun tertinggi di Bawean. Sumber air dari air terjun juga disalurkan ke rumah-rumah di sekitar lokasi. Obyek wisata ini sangat ramai dikunjungi pada libur sekolah dan lebaran. | |
6. DANAU KASTOBA Danau Kastoba merupakan satu-satunya obyek wisata danau di pulau Bawean. Posisinya yang tepat ditengah-tengah pulau Bawean menjadi keunikan tersendiri bagi danau ini. Lokasi Danau Kastoba berada di desa Paromaan, dimana akses ke danau Kastoba sudah cukup bagus. Pengunjung bisa menggunakan sepeda motor atau mobil. Pada jarak kurang lebih 500 meter pengunjung harus berjalan kaki untuk sampai ke area danau Kastoba. Air danau yang jernih dan pepohonan yang rimbun menjadi daya tarik pengunjung untuk selalu dating ke Danau Kastoba, selain setuja misteri menarik yang dimiliki oleh danau Kastoba. | |
| |
| |
9. PULAU SELAYAR Obyek wisata Selayar terletak di Desa Sungairujing Kecamatan Sangkapura. Akses ke lokasi pulau selayar sangat mudah, bisa dengan naik motor atau mobil. Keunikan pulau Selayar adalah posisi pulau (perbukitan) yang terletak di lepas pantai. Pada saat air laut surut, para pengunjung bisa menjangkau pulau Selayar dengan jalan kaki, mengelilingi pulau sambil menikmati keindahannya. Di pulau ini banyak kerang laut, pada sore hari banyak penduduk setempat yang datang untuk mencari kerang laut. | |
MAKAM WALIYAH ZAINAB Obyek wisata religius Waliyah Zainab terletak di desa Diponggo. Makam Waliyah Zainab konon merupakan makam yang paling ramai dikunjungi oleh peduduk lokal dan luar Bawean |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar